
Di Balik Harga yang Fantastis, Ini Asal Usul Kopi Luwak yang Unik!
Kopi luwak merupakan salah satu jenis kopi yang terkenal di seluruh dunia. Bukan hanya diminati karena rasanya, tapi asal-usul kopi luwak yang unik juga membuat orang penasaran ingin mencicipi kopi ini. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana kotoran hewan bisa berubah menjadi minuman kopi yang nikmat dengan harga fantastis?
Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang asal usul kopi luwak serta proses pembuatannya. Simak artikel ini sampai selesai mengetahui lebih lanjut tentang kopi luwak, ya!
Daftar Isi
Apa Itu Kopi Luwak?

Kopi luwak adalah kopi yang dibuat dengan cara unik, kopi luwak terbuat dari biji kopi yang dicerna dan dikeluarkan melalui kotoran luwak. Proses pembuatan kopi luwak dimulai dari buah kopi yang dimakan oleh luwak. Biji kopi tersebut akan dicerna dalam sistem pencernaan luwak selama sekitar 24 jam.
Setelah dikeluarkan melalui kotoran luwak, biji kopi tersebut diambil dan dicuci dengan air bersih. Setelah dicuci, biji kopi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama sekitar satu minggu. Proses pengeringan biji kopi ini penting untuk menjaga kualitas biji kopi agar tetap terjaga.
Setelah biji kopi kering, biji kopi kemudian diolah dan dipanggang dengan suhu yang rendah hingga suhu tinggi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan rasa kopi yang unik dan lembut.
Proses pembuatannya yang unik ini lah yang membedakan kopi luwak dengan kopi biasa. Jika pada kopi biasa, proses fermentasi yang memberikan rasa unik pada biji kopi terjadi saat dry process atau wet process. Maka, kopi luwak mengalami proses fermentasi di dalam sistem pencernaan luwak. Enzim-enzim di dalam sistem pencernaan luwak lah yang memberikan rasa unik dan pada biji kopi.
Tidak semua kopi luwak memiliki kualitas yang sama. Stress-level dan diet dari luwak dapat mempengaruhi rasa biji kopi yang dihasilkan. Luwak yang memiliki diet seimbang dan hidup dalam lingkungan yang tidak stres akan menghasilkan biji kopi berkualitas dan enak.
Selain itu, tipe buah kopi yang dimakan juga dapat mempengaruhi rasa biji kopi-nya. Jadi, jika seekor luwak memakan buah kopi Arabika, maka biji kopi yang dikumpulkan dari kotorannya akan menjadi kopi luwak dengan tipe biji kopi hijau Arabika, dan jika luwak memakan buah kopi Robusta, maka biji kopi yang dikumpulkan akan menjadi kopi luwak dengan tipe biji kopi hijau Robusta. Jenis biji kopi yang digunakan untuk membuat kopi luwak akan mempengaruhi profil rasa dan kualitas kopi yang dihasilkan.
Dengan segala aturan dan proses pembuatannya yang sulit, maka tidak heran jika kopi luwak memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan jenis kopi lainnya.
Bagaimana Sejarah Asal Usul Kopi Luwak di Indonesia?

Kopi luwak, atau yang juga dikenal dengan nama civet coffee, telah menjadi salah satu produk kopi paling mahal di dunia. Namun, tahukah Anda bagaimana kopi luwak bisa ditemukan dan menjadi terkenal seperti saat ini?
Kopi luwak memiliki asal-usul yang sangat erat kaitannya dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa itu, pihak Belanda/VOC membawa biji kopi Arabika untuk ditanam oleh petani Indonesia di pulau Jawa dan Sumatra. Namun, sistem tanam paksa yang diterapkan pada masa itu membuat para petani tidak diperbolehkan memungut atau mengkonsumsi hasil panen mereka sendiri. Selain itu, harga biji kopi yang sangat mahal membuat para petani kesulitan untuk membelinya.
Suatu hari para petani menemukan bahwa luwak sering memakan buah kopi (coffee cherries). Setelah dikonsumsi oleh luwak, biji kopi kemudian muncul dalam kotoran hewan tersebut dengan bentuk yang masih utuh. Tidak lama kemudian, para petani penasaran dan mencoba mengumpulkan kotoran luwak untuk diolah menjadi bubuk kopi.
Setelah dibersihkan dan diolah, mereka menemukan bahwa rasa dan aroma kopi yang dihasilkan jauh lebih enak daripada biji kopi biasa. Inilah sejarah terciptanya kopi luwak. Awalnya, kopi luwak hanya dikonsumsi oleh para petani dan keluarganya. Tetapi lama kelamaan, kopi luwak mulai dikenal oleh kalangan yang lebih luas.
7 Daerah Unggulan Penghasil Kopi Luwak di Indonesia

1. Dataran Tinggi Gayo, Aceh
Kopi luwak yang dihasilkan di Dataran Tinggi Gayo ini umumnya berasal dari kopi Arabika yang memiliki rasa khas, serta aroma cokelat dan karamel yang kuat. Kopi luwak Dataran Tinggi Gayo ini dihasilkan dari luwak liar yang hidup di alam.
Kondisi alam yang masih terjaga dan lingkungan yang sehat membuat kotoran luwak yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. Jadi, tidak heran jika Dataran Tinggi Gayo dikenal sebagai salah satu penghasil biji kopi berkualitas tinggi.
2. Sidikalang, Sumatera Utara
Kopi luwak Sidikalang juga berasal dari luwak liar yang hidup di hutan sekitar perkebunan kopi. Kopi luwak dari Sidikalang ini dikenal kaya cita rasa dan aroma yang khas. Rasanya cukup kuat, dengan keasaman seimbang dan sentuhan manis yang lembut.
3. Lampung
Daerah Lampung yang terkenal sebagai penghasil kopi luwak adalah kawasan Pekon Masurai, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pesawaran. Kandungan asam pada biji kopi luwak Lampung cukup rendah sehingga tidak menimbulkan iritasi pada lambung dan lebih mudah dicerna. Jadi, cocok dicicipi oleh pecinta kopi pemula.
4. Priangan, Jawa Barat
Kopi luwak yang dihasilkan di Priangan, Jawa Barat, umumnya berasal dari kopi jenis arabika. Proses pembuatan kopi luwak di daerah ini masih dilakukan secara tradisional, di mana luwak liar dipelihara dan diberi makan buah kopi secara alami.
Selain sebagai penghasil kopi luwak, Priangan, Jawa Barat, juga terkenal sebagai penghasil kopi berkualitas lainnya seperti kopi ciwidey dan kopi garut.
5. Ambarawa, Jawa Tengah
Ambarawa dikenal sebagai pusat produksi kopi di Jawa Tengah. Kopi luwak Ambarawa biasanya berasal dari kawasan perkebunan kopi di dataran tinggi daerah Gombong, Wonosobo, dan Magelang. Kopi luwak Ambarawa memiliki rasa yang khas dan unik. Terdapat sentuhan aroma karamel, coklat, dan kacang di dalamnya.
6. Bondowoso, Jawa Timur
Kopi luwak dari Bondowoso dihasilkan dari kotoran luwak liar yang hidup di hutan-hutan sekitar. Kopi luwak dari Bondowoso ini terkenal dengan rasa yang lembut dan sedikit pahit. Kopi ini juga memiliki aroma yang khas, seperti aroma cokelat dan buah-buahan.
7. Kintamani, Bali
Kopi luwak Kintamani dikenal memiliki aroma dan rasa yang khas, dengan sentuhan buah-buahan dan rasa yang berbeda dari biji kopi lainnya. Proses produksi kopi luwak di Kintamani cenderung lebih sulit dan memakan waktu yang lebih lama. Hal ini karena hampir semua kopi luwak Kintamani dihasilkan dari luwak liar yang hidup bebas di hutan.
Selain itu, karena diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil, harga kopi luwak Kintamani cenderung lebih mahal dibandingkan dengan kopi luwak dari daerah penghasil lainnya.
Demikian ulasan mengenai asal usul kopi luwak dan proses pembuatannya. Bagi pecinta kopi yang ingin mencicipi kelezatan kopi luwak, Anda bisa mencoba membeli kopi luwak dari situs Aeki yang menjual kopi luwak asli dengan kualitas terbaik dari daerah-daerah penghasil kopi luwak di Indonesia. Dengan membeli kopi luwak dari Aeki, Anda dapat menikmati kelezatan kopi luwak dengan harga yang terjangkau dan kualitas terpercaya!
No Comments