Dalam dunia kopi yang begitu variatif, susu memiliki peran yang signifikan. Dua istilah yang kerap melintas dalam kegiatan ini adalah foamed milk vs steamed milk. Meski kedengarannya sepintas teknikal, keduanya sebenarnya adalah elemen-elemen dasar dalam kesenangan meracik kopi. Masing-masing memberikan warna tersendiri pada tekstur dan cita rasa akhir minuman, dan dalam artikel ini, mari kita lebih dalam memahami manfaat dan perbedaan dari foamed milk vs steamed milk.

Foamed Milk: Dari Tekstur hingga Seni

Foamed milk, atau yang bisa disebut dengan “milk foam” “milk froth” adalah susu yang telah mengalami proses pengembangan udara didalamnya, sehingga membentuk lapisan busa yang ringan dan lembut. Tekstur busa susu ini menjadi ciri khas dalam beberapa minuman kopi dan minuman panas lainnya.

Manfaat Foamed Milk

Foamed milk memiliki sejumlah manfaat yang menyebabkannya menjadi favorit di dunia perkopian. Beberapa manfaatnya antara lain:

Peningkatan Tekstur: Busa susu menambah dimensi tekstur dalam minuman. Ini memberikan sensasi lembut dan halus di mulut saat kamu menikmatinya.

Keseimbangan Rasa: Dalam minuman kopi seperti cappuccino, lapisan busa susu membantu menyeimbangkan rasa pahit dari espresso, menciptakan keselarasan cita rasa yang unik.

Estetika Visual: Latte art, seni kreatif yang dihasilkan dengan menuangkan busa susu di atas ekstrak kopi, menambahkan elemen estetika yang memukau dalam penyajian minuman.

Variasi Minuman: Foamed milk bisa menjadi dasar untuk berbagai minuman, seperti cappuccino, latte, macchiato, dan banyak lagi, memberikan variasi dalam pilihan minuman.

Cara Pembuatan Foamed Milk

Pembuatan foamed milk memerlukan beberapa langkah sederhana dan alat yang tepat, seperti mesin espresso dengan steam wand. Berikut langkah-langkah umumnya:

Persiapkan Susu: Gunakan susu segar yang dingin, biasanya susu dengan kandungan lemak yang lebih tinggi menghasilkan busa yang lebih baik.

Panaskan Susu: Panaskan susu menggunakan steam wand pada mesin espresso. Pastikan suhu tidak terlalu panas, sekitar 60-70 derajat Celsius.

Pembentukan Susu: Ketika uap panas disalurkan ke dalam susu, gunakan steam wand untuk mengaduk perlahan. Gerakan steam wand ke bawah untuk menghasilkan busa yang lebih banyak dan ke atas untuk menghasilkan busa yang lebih lembut.

Penuangan: Setelah busa terbentuk, tuanglah foamed milk di atas ekstrak kopi. Teknik penuangan ini juga bisa digunakan untuk membuat latte art yang menawan.

Penyesuaian: Sesuaikan ketebalan dan tekstur busa sesuai dengan selera kamu. Kamu bisa bereksperimen dengan teknik pengadukan dan pemanasan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Baca Juga: 10 Cara Minum Kopi Agar Asam Lambung Tidak Naik 

Steamed Milk: Kelembutan Tekstur dan Nikmatnya

Sementara itu, steamed milk atau yang bisa disebut juga “milk steaming”, adalah susu yang dipanaskan secara perlahan hingga mencapai suhu tertentu tanpa ditambahkan udara untuk membentuk busa. Teknik ini menghasilkan teksur susu yang lembut dan kaya, menjadi elemen penting dalam berbagai minuman kopi dan minuman panas lainnya.

Manfaat Steamed Milk

Steamed Milk memiliki sejumlah manfaat yang menjadikannya favorit dalam dunia perkopian, Beberapa manfaatnya antara lain:

Ketebalan Rasa: Tekstur kental dari steamed milk memberikan dimensi baru pada rasa minuman. Ini memberikan sensasi yang lebih padat dan memuaskan saat dinikmati.

Penyama Rasa: Dalam minuman seperti latte, steamed milk membantu menyamakan keasaman espresso, menciptakan keseimbangan yang menggugah selera.

Fondasi Minuman: Steamed milk seringkali menjadi dasar dalam minuman seperti latte, menjadikannya elemen yang tak tergantikan dalam cita rasa akhir.

Kekayaan Visual: Meskipun tanpa busa, penampilan susu yang dicurahkan dengan sempurna memberikan pesona visual yang hangat dan mengundang.

Cara Pembuatan Steamed Milk

Proses pembuatan steamed milk membutuhkan langkah-langkah tertentu dan peralatan yang sesuai, seperti mesin espresso dengan steam wand. Berikut langkah-langkah umumnya:

Pilihan Susu: Pilih susu segar dengan kandungan lemak yang sesuai dengan preferensi kamu.

Panaskan Susu: Dengan steam wand, panaskan susu secara perlahan hingga mencapai suhu sekitar 60-70 derajat Celsius.

Pengembangan Tekstur: Gunakan steam wand untuk mengembangkan tekstur susu, mengaduk perlahan tanpa memperkenalkan udara ekstra.

Tuang dengan Lembut: Setelah tekstur yang diinginkan tercapai, tuangkan susu dengan perlahan ke dalam cangkir yang berisi ekstrak kopi.

Penyesuaian: Kamu bisa eksperimen dengan berbagai tingkat panas dan tekstur hingga mencapai hasil yang paling cocok dengan selera kamu.

Foamed Milk vs Steamed milk, kamu pilih yang mana?

Ternyata, perbedaan antara foamed milk vs steamed milk terletak pada cara udara dimasukkan dan karakter akhir dari teksturnya. Foamed milk memberikan sensasi berbusa yang ringan dan halus, cocok untuk minuman semacam cappuccino. Di lain sisi, steamed milk menghasilkan tekstur yang lembut dan menggoda, sangat pas untuk minuman jenis latte. Keduanya adalah keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh para pencinta kopi dan barista untuk menciptakan kisah rasa yang beragam.

Dalam dunia kopi yang semakin berkembang, pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antara foamed milk dan steamed milk membuka wawasan lebih dalam dalam menikmati dan meramu cita rasa kopi yang berkualitas. Bagi mereka yang tertarik dengan seni dalam penyajian minuman, kemahiran dalam dua teknik ini bisa membuka jalan menuju penjelajahan lebih mendalam dan kreatif dalam meracik secangkir kopi yang tak terlupakan. Foamed milk dan steamed milk, keduanya adalah senjata penting dalam kotak alat kreatif para pencinta kopi di seluruh dunia.

Jika kamu masih bingung jenis teknik susu yang cocok untuk selera kamu, kamu bisa mencoba keduanya dan membandingkan rasa dan karakteristik dari susu yang kamu minum. Agar pengalaman minum kopimu lebih nikmat, kamu bisa mencoba biji kopi berkualitas seperti biji Kopi Robusta atau Arabica dari AEKI

Dan kamu bisa memilih referensi mesin kopi untuk menciptakan kopi buatanmu sendiri dengan special offer di instagram @aeki.id